MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE - Definisi dan langkah
MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE
Oleh: Madinatul Munawaroh

A.
Pengertian Model Pembelajaran Example Non Example
Example non example adalah model pembelajaran yang membelajarkan murid terhadap
permasalahan yang ada di sekitarnya melalui analisis contoh-contoh berupa
gambar-gambar, foto, dan kasus yang bermuatan masalah. Siswa diarahkan untuk
mengidentifikasi masalah, mencari alternatif pemecahan masalah, dan menentukan
cara pemecahan masalah yang paling efektif, serta melakukan tindak lanjut.
Konsep model pembelajaran ini pada
umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari
diluar sekolah melalui pengamatan dan juga melalui definisi konsep itu sendiri.
Example non example adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan
definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat
dengan menggunakan dua hal yang terdiri dari example dan non example dari
suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan
keduanya sesuai dengan konsep yang ada.
Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu
materi yang sedang dibahas, sedangkan non example memberikan gambaran
akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas. Dengan
memusatkan perhatian siswa terhadap example dan non example,
diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam
mengenai materi yang ada.
Pembelajaran kooperatif model example
non example memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota
kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling
membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga
kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan,
memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi kekurangan
masing-masing.[1]
B.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Example Non Example
Dalam penerapan model pembelajaran example
non example langkah-langkah yang harus dilaksanakan diantaranya:
1.
Guru
menyiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Gambar yang
digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan dengan materi yang dibahas
sesuai dengan Kompetensi Dasar.
2.
Guru
menempelkan gambar pada papan, atau ditayangkan melalui LCD atau OHP
3.
Guru
membentuk kelompok-kelompok yang masing-masing terdiri dari 2-3 siswa.
4.
Guru
memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk
memperhatikan dan menganalisis gambar. Biarkan siswa melihat dan menelaah
gambar yang disajikan secara saksama agar detail gambarnya dapat dipahami.
Selain itu, guru juga memberikan deskripsi jelas tentang gambar yang sedang
diamati oleh siswa.
5.
Melalui
analisis kelompok, hasil diskusi dicatat pada kertas.
6.
Guru
memberikan kesempatan bagi tiap kelompok untuk membacakan hasil diskusi mereka
melalui perwakilan kelompok masing-masing.
7.
Setelah
memahami hasil dari analisis yang dilakukan siswa, guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
8.
Guru
dan siswa menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran.[2]
C.
Kelebihan dan Kekurangan
1.
Kelebihan
a.
Siswa
mempunyai peran aktif dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
b.
Melatih
kemempuan berimajinasi siswa.
c.
Mengembangkan
daya analisis dan kritis dalam diri siswa.
d.
Murah,
mudah, dan sederhana untuk dilakukan siswa.
2.
Kekurangan
a.
Membutuhkan
persiapan metodologi dan kemampuan nalar sistematis seorang guru untuk dapat
memilah dan memilih mana gambar yang sesuai dan tepat dengan kompetensi dasar
kurikulum. Termasuk, sesuai dan tepat untuk mewakili objek pembelajaran untuk
dapat diberikan kepada siswa.
b.
Terlalu
mengandalkan kemampuan imajinasi siswa.
c.
Tidak
banyak mengandung usur pembelajaran motorik.[3]
DAFTAR PUSTAKA
Shoimin, Aris, 2014,
68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta, Ar-Ruzz
Media.
Muliawan, Jasa Ungguh, 2017, 45
Model Pembelajaran Spektakuler, Yogyakarta, Ar-Ruzz Media.
Huda, Miftahul, 2016, Model-model
Pengajaran dan Pembelajaran, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
[1] Aris Shoimin, 68
Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2014), 73-74.
[2] Miftahul Huda, Model-model
Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), 235.
[3] Jasa Ungguh Muliawan, 45 Model Pembelajaran Spektakuler, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), 90-91.
Berikan Komentar untuk "MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE - Definisi dan langkah"
Posting Komentar