MAKALAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM


Latar Belakang

Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmani maupun rohani. Pendidikan Islam mengajarkan umat Islam khususnya untuk mencapai dan mewujudkan sebuah tujuan yang sesungguhnya yaitu untuk selalu taat dan mengabdi kepada Allah SWT. Tujuan ini merupakan dasar yang paling utama sebagai bentuk pengabdian seorang hamba kepada Tuhannya.
Tidak semua manusia yang tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Ketidakpatuhan tersebut salah satunya didasari tidak adanya pendidikan dasar Islam yang seharusnya sudah diajarkan saat manusia terlahir kedunia. Allah memberikan sebuah potensi fitrah pada manusia setiap ia lahir kepermukaaan dibumi ini, namun perlu adanya pendidikan dasar yang telah dibebankan kepada setiap orang tua sebagai pendidik awal bagi anaknya.
Makalah ini akan mengkaji mengenai “Konsep Dasar Pendidikan Islam”. Bagaimana peran pendidikan Islam dalam mengajarkan dan membimbing manusia ke arah jalan yang benar dan langkah serta upaya apa yang harus dilakukan pendidik agar dapat mewujudkan manusia atau anak didik menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT.
Rumusan Masalah
Apa pengertian pendidikan Islam?
Apa tujuan pendidikan Islam?
Bagaimana konsep dasar ilmu pendidikan Islam?

Pengertian Pendidikan Islam

Istilah ilmu pendidikan Islam berasal dari kata ilmu dan pendidikan Islam. Kata ilmu dalam Kamus Ilmiah Popular, adalah pengetahuan. Selain itu, Ahmad Supardi berpendapat bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam atau tuntunan agama Islam dalam usaha membina dan membentuk pribadi muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, cinta kasih kepada orang tua dan sesama hidupnya, juga pada tanah airnya, sebagai karunia yang diberikan oleh Allah SWT.
Di dalam konteks Islam, terdapat beberapa istilah yang sering digunakan sebagai arti pendidikan, diantaranya tarbiyah, talim, dan tadib.

Tarbiyah
Secara umum, tarbiyah dapat dikembalikan kepada tiga kata kerja yang berbeda, yakni:
Rabaa-yarbuu yang bermakna namaa-yanmuu, artinya berkembang.
Rabiya-yarbaa yang bermakna nasya-a, tarara-a, artinya tumbuh.
Rabba-yarubbu yang bermakna aslahahu, tawallaa amrahu, sasa-ahuu, wa qaama alaihi, wa raaahu, yang artinya masing memperbaiki, mengurus, memimpin, menjaga dan memeliharanya (atau mendidik).
Tarbiyah merupakan proses penyampaian sesuatu batas kesempurnaan yang dilakukan secara setahap demi setahap. Tarbiyah sebagai proses menumbuhkan sesuatu secara setahap dan dilakukan sesuai pada batas kemampuan. Menurut pengertian tersebut, tarbiyah diperuntukkan khusus bagi manusia yang mempunyai potensi rohani, sedangkan pengertian tarbiyah yang dikaitkan dengan alam raya mempunyai arti pemeliharaan dan memenuhi segala yang dibutuhkan serta menjaga sebab-sebab eksistensinya. Kata tarbiyah secara semantik tidak khusus ditunjukkan kepada manusia, tetapi dapat dipakai untuk spesies lain, hewan dan tumbuhan misalnya. Kata tarbiyah mengandung arti mengasuh, menanggung, memberi makan, mengembangkan, memelihara, membuat, menjadikan bertambah pertumbuhan, membesarkan, memproduksi hasil-hasil yang sudah matang, dan menjinakkan.

Talim
Pendidikan di dalam Islam sering pula disebut dengan istilah Talim. Talim bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan keahlian berpikir yang sifatnya mengacu pada domain kognitif saja. Talim secara bahasa berarti pengajaran (mashdar  dari a lama-yualimu-Taliman), secara istilah berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampaian pengertian, pengetahuan dan ketrampilan. Talim merupakan proses pemberian pengetahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab, sehingga diri manusia itu menjadi suci atau bersih dari segala kotoran sehingga siap menerima hikmah dan mampu mempelajari hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya (ketrampilan). Mengacu pada definisi ini, Talim, berarti adalah usaha terus menerus manusia sejak lahir hingga mati untuk menuju mengetahui apa yang sebelumnya mereka tidak tahu.

Tadib
Sebagian para ahli berpendapat bahwa sebenarnya kata tadib inilah yang paling tepat untuk menunjukkan arti pendidikan perspektif Islam. Hal ini karena konsep tadib meliputi aspek material dan spiritual seseorang. Tadib, merupakan bentuk mashdar dari kata addaba-yuaddibu-tadiban, yang berarti mengajarkan sopan santun. Sedangkan menurut istilah, tadib diartikan sebagai proses mendidik yang difokuskan kepada pembinaan dan penyempurnaan akhlak atau budi pekerti pelajar. Tadib merupakan pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan dalam tatanan wujud keberadaan-Nya. Fakta bahwa pendidikan Nabi Muhammad SAW dijadikan Allah sebagai pendidik yang terbaik didukung oleh Alquran yang menunjukkan kedudukan Rasulullah SAW yang mulia, suri tauladan yang baik serta hadis yang menyatakan bahwa Rasul diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Pengertian pendidikan dalam arti kata tarbiyah, talim, dan tadib dapatlah diambil suatu analisa. Jika ditinjau dari segi penekanannya terdapat titik perbedaan antara satu dengan lainnya, namun apabila dilihat dari unsur kandungannya, terdapat keterkaitan yang saling mengikat satu sama lain, yakni dalam hal memelihara dan mendidik anak. Selanjutnya jika kata pendidikan dikaitkan dengan kata Islam, maka akan memberikan warna tersendiri dalam pemaknaannya. Ramayulis mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah suatu proses edukatif yang yang mengarah kepada pembentukan akhlak atau kepribadian.

Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah untuk mencapai tujuan hidup muslim, yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia dan beribadah kepada-Nya. Tujuan pendidikan Islam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah di muka bumi dengan sebaik-baiknya, yaitu melaksanakan tugas-tugas memakmurkan dan mengolah bumi sesuai dengan kehendak Tuhan.
Mengarahkan manusia agar seluruh pelaksanaan tugas kekhalifahannya di muka bumi dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Allah, sehingga tugas tersebut terasa ringan dilaksanakan.
Mengarahkan manusia agar berakhlak mulia, sehingga tidak menyalahgunakan fungsi kekhalifahannya.
Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa dan jasmaninya, sehingga ia memiliki ilmu, akhlak dan keterampilan yang semua ini dapat digunakan untuk mendukung tugas pengabdian dan kekhalifahannya.
Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Apabila perumusan tersebut dikaitkan dengan ayat-ayat Alquran dan hadis maka tujuan pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
Tujuan pertama adalah menumbuhkan dan mengembangkan ketakwaan kepada Allah SWT, sebagaimana frman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Q.S Ali-Imran: 102)
Tujuan pendidikan Islam adalah menumbuhkan sikap dan jiwa yang selalu beribadah kepada Allah, sebagaimana firman Allah SWT:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Q.S Adz-Dzariyat: 56)
Tujuan pendidikan Islam adalah membina dan memupuk akhlakul karimah sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
Dari Abu Hurairah ra (semoga Allah meridhoinya) ia berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda: sesungguhnya aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak (manusia).
Apabila diambil kesimpulan sesuai dengan pendapat Dr. M. Athiyah al-Abrasi maka tujuan pendidikan Islam bukan hanya sekedar memahami otak murid-murid dengan ilmu pengetahuan tetapi tujuannya adalah, mendidik akhlak dengan memperhatikan segi-segi kesehatan, pendidikan fisik dan mental, perasaan dan praktik mempersiapkan manusia menjadi anggota masyarakat. Suatu moral yang tinggi adalah tujuan utama dan tertinggi dalam pendidikan Islam bukan sekedar mengajarkan kepada anak-anak apa yang tidak diketahui mereka, tetapi lebih jauh dari itu menanamkan fadilah, membiasakan bermoral tinggi, sopan santun, Islamiyah, tingkah perbuatan yang baik sehingga hidup ini menjadi suci, kesucian yang disertai dengan keikhlasan.

Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam

Pendidikan  Islam  bersumber  pada  enam  hal,  yaitu  Alquran  (yang merupakan sumber utama dalam ajaran  Islam), as-Sunnah (perkataan, perbuatan dan  persetujuan  Nabi  atas  perkataan  dan  perbuatan  para  sahabatnya),  kata-kata sahabat  (madzhab  shahabat),  kemaslahatan  umat  (mashalih  al-mursalah),  tradisi atau kebiasaan masyarakat (urf) dan ijtihad (hasil para ahli dalam Islam). Keenam  sumber  tersebut  disusun  dan  digunakan  secara  hierarkis, artinya rujukan  pendidikan  Islam  berurutan  diawali  dari  sumber  utama  yakni Alquran dan  dilanjutkan  hingga  sumber-sumber  yang  lain  dengan  tidak  menyalahi  atau bertentangan dengan sumber utama.
Sedangkan  dasar  dari  pendidikan  Islam  adalah  tauhid.  Dalam  struktur ajaran  Islam,  tauhid  merupakan  ajaran  yang  sangat  fundamental  dan  mendasari segala  aspek  kehidupan  penganutnya,  tak  terkecuali  aspek  pendidikan.  Dalam kaitan  ini  para  pakar  berpendapat  bahwa  dasar  pendidikan  Islam  adalah  tauhid. Melalui dasar ini dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut:
Kesatuan  kehidupan.  Bagi  manusia  ini  berarti  bahwa  kehidupan  duniawi menyatu  dengan  kehidupan  ukhrawinya.  Sukses  atau  kegagalan  ukhrawi ditentukan di duniawinya.
Kesatuan  ilmu.  Tidak  ada  pemisahan  antara  ilmu-ilmu  agam adengan  ilmu-ilmu  umum  karena  semuanya  bersumber  dari  satu  sumber,  yaitu  Allah SWT.
Kesatuan  iman  dan  rasio.  Karena  masing-masing  dibutuhkan  dan  masing-masing mempunyai wilayahnya, sehingga harus saling melengkapi.
Kesatuan  agama.  Agama  yang  dibawa  oleh  para  nabi  semuanya  bersumber dari  Allah  SWT,  prinsip-prinsip  pokoknya  menyangkut akidah dan akhlak tetap sama, dari zaman dahulu sampai zaman sekarang.
Kesatuan kepribadian  manusia.  Mereka semua  diciptakan  dari  tanah dan  roh ilahi.
Kesatuan individu dan masyarakat. Masing-masing harus saling menunjang.



Kesimpulan

Ahmad Supardi berpendapat bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam atau tuntunan agama Islam dalam usaha membina dan membentuk pribadi muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, cinta kasih kepada orang tua dan sesame hidupnya, juga pada tanah airnya, sebagai karunia yang diberikan oleh Allah SWT.Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah untuk mencapai tujuan hidup muslim, yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia dan beribadah kepada-Nya.
Pendidikan  Islam  bersumber  pada  enam  hal,  yaitu  Alquran  (yang merupakan sumber utama dalam ajaran  Islam), as-Sunnah (perkataan, perbuatan dan  persetujuan  Nabi  atas  perkataan  dan  perbuatan  para  sahabatnya),  kata-kata sahabat  (madzhab  shahabat),  kemaslahatan  umat  (mashalih  al-mursalah),  tradisi atau kebiasaan masyarakat (urf) dan ijtihad (hasil para ahli dalam Islam). Keenam  sumber  tersebut  disusun  dan  digunakan  secara  hierarkis, artinya rujukan  pendidikan  Islam  berurutan  diawali  dari  sumber  utama  yakni Alquran dan  dilanjutkan  hingga  sumber-sumber  yang  lain  dengan  tidak  menyalahi  atau bertentangan dengan sumber utama.
Sedangkan  dasar  dari  pendidikan  Islam  adalah  tauhid.  Dalam  struktur ajaran  Islam,  tauhid  merupakan  ajaran  yang  sangat  fundamental  dan  mendasari segala  aspek  kehidupan  penganutnya,  tak  terkecuali  aspek  pendidikan.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy M. Athiyah. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang. 1984. cet ke-4.
Gunawan Heri. Pendidikan Islam Kajian Teoretis dan Pemikiran Tokoh. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. 2014.
Mahmud. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. 1994.
Shihab Quraish. Wawasan  Alquran Tafsir  Maudhui  atas  Berbagai  Persoalan  Umat. Bandung: Mizan. 1996. cet. ke-3.
Tim Prima Pena. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Gita Media Press. 2006. 


Disusun Oleh :
Risma Ulfa Riyani
Chamami Yazid
Moch Fajar Arif Tri H
Niswatin Nada
Khotimatus Saadah
Maya Novitasari







Berikan Komentar untuk "MAKALAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel