Urgensi Keutamaan Orang Berilmu dan Ilmu Yang Bermanfaat - Hadits Tarbawi


A.    Hadis
1.      Urgensi Ilmu

أخبرنا أبو عبد الله الحافظ أخبرنا أبو الحسن علي بن محمد بن عقبة الشيباني حدثنا محمد بن علي بن عفان، (ح) وأخبرنا أبو محمد الأصبهاني أخبرنا أبو سعيد بن زياد حدثنا جعفر بن عامر العسكري قالا: حدثنا الحسن بن عطية عن أبي عاتكة وفي رواية أبي عبد الله حدثنا أبو عاتكة عن أنس بن مالك قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "اطلبوا العلم ولو بالصين، فإن طلب العلم فريضة على كل مسلم
2.      Keutamaan Orang Berilmu

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الأَعْلَى الصَّنْعَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا سَلَمَةُ بْنُ رَجَاءٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا الوَلِيدُ بْنُ جَمِيلٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا القَاسِمُ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ البَاهِلِيِّ، قَالَ: ذُكِرَ لِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلاَنِ أَحَدُهُمَا عَابِدٌ وَالآخَرُ عَالِمٌ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: فَضْلُ العَالِمِ عَلَى العَابِدِ كَفَضْلِي عَلَى أَدْنَاكُمْ. ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الخَيْرَ
3.      Hadis Ilmu Bermanfaat

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ هُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ " (رواه مسلم)

B.     Terjemah
1.      Urgensi Ilmu
        Artinya :” Abu 'Abd al-Hafiz memberi tahu kami bahwa Abu al-Hasan Ali ibn Muhammad ibn' Aqba al-Shaibani memberi tahu kami Muhammad bin Ali bin Affan, dan Abu Muhammad al-Asbahani memberi tahu kami bahwa Abu Sa'eed ibn Ziyad memberi tahu kami: Ja'far ibn 'Amer al-Askari berkata: Al-Hasan ibn' Atiyyah memberi tahu kami tentang Abu Atekah Abdullah mengatakan kepada kami Abu Autek dari Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah saw. Carilah ilmu walaupun di negeri cina. Sesungguhnya mencari ilmu itu wajib atas setiap muslim.

2.      Keutamaan Orang Berilmu
    Artinya: “Telah menyampaikan kepada kami, Muhammad bin Abdil A’la al-Shan’ani ia berkata: “Telah menyampaikan kepada kami Salamah bin Ruja, ia berkata: Telah menyampaikan kepada kami al-Walid bin Jamil, ia berkata: Telah menyampaikan kepada kami al-Qasim Abu Abdirrahman dari Abu Umamah al-Bahili, ia berkata: “Disebutkan dua orang laki-laki salah seorang adalah Abid (ahli ibadah) dan seorang lain ‘Alim (ahli ilmu), Maka Rasulullah SAW bersabda: “kelebihan alim terhadap ‘abid (orang yang selalu beribadah, tetapi tidak pandai) adalah seperti kelebihanku terhadap orang yang paling rendah diantara kamu sekalian”; kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah, malaikat serta penghuni langit dan bumi sampai-sampai semut yang berada di sarangnya dan juga ikan senantiasa memintakan rahmat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia”
3.      Hadits Ilmu Bermanfaat
    Artinya:“ Kami (Muslim) diberitahu oleh Yahya bin Ayyub dan Qutaibah (yakni Ibn Sa’id) ser-ta Ibn Hujr, mereka berkata: “Kami diberitahu oleh Isma’il (yakni Ibn Ja’far), dari al-‘Ala` dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa rasulullah saw. bersabda: “Apabila seorang manusia meninggal dunia, terputuslah darinya amalnya kecuali dari tiga, yakni kecuali sedekah jariyah, atau ilmu yang diambil manfaatnya, atau anak saleh yang mendoakannya” (HR. Muslim)
C.    Kandungan Hadis
1.      Hadis ini menjelaskan bahwa mencari ilmu suatu kewajiban sekalipun di mana saja dan dalam keadaan apapun, tidak ada alasan seseorang meninggalkan ilmu atau tidak mencarinya. Faydh al-qadir memberikan penjelasan bahwa walaupun tercapainya ilmu harus mengadakan perjalanan yang sangat jauh seperti berjalan ke Cina dan sangat menderita. Orang yang tidak sabar terhadap penderitaan dalam mencari ilmu kehidupanya buta dalam kebodohan dan orang yang sabar atasnya akan meraih kemulyaan dunia akhirat. Hukum mencari ilmu wajib bagi seluruh kaum muslimin baik laki-laki dan perempuan, makna wajib disini adakalanya wajib ain dan adakalanya wajib kifayah.
2.      Penjelasannya hadis diatas bahwa pada hadis ini Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan orang 'alim atas 'abid. ' Alim artinya orang yang berilmu pengetahuan terutama ilmu syara' sedangkan 'abid adalah ahli ibadah saja. Keduanya diperlakukan dalam beragama orang alim harus beribadah sebagai menifestasi ilmunya yakni pengamalan ilmu. Demikian juga, 'abid harus berilmu, karena ibadah tidak dapat diterima kalau tidak di dasari ilmu. Rasul memberikan perumpamaan tentang keutamaan kedua orang tersebut: "Kelebihan ahli ilmu ('alim)  terhadap ahli ibadah ('abid)  adalah seperti kelebihanku terhadap orang yang paling rendah diantara kemu sekalian. "
Maksud orang alim di sini adalah orang yang banyak mengetahui ilmu syara’ dan sudah melaksanakan ibadah yang wajib –wajib saja. Sedang ‘abid dimaksudkan orang ahli ibadah setelah sekadar memperoleh ilmu-ilmu yang wajib. Keutamaan orang alim seperti itu lebih utama disbanding ahli ibadah. Keutamaannya bagaikana keutamaan Nabi dibandingkan orang yang terendah di antara sahabat. Alangkah jauhnya perbedaan keutamaan anatara keduanya, keutamaan Nabi dibandingkan dengan sahabat yang paling agung saja taka da taranya, bagaimana jika dibandingkan dengan sahabat yang terendah. Kalau orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya sama sekali jelas tidak ada keutamaanya, demikian juga orang abid yang sama sekali tidak disadari ilmu. Keduanya ditolak, tetapi kejahatan orang alim lebih jahat dibandingkan dengan ‘abid.
                          Nabi menyebutkan kemuliaan orang alim didoakan oleh Tuhan dan seluruh makhluk baik yang ada dil langit maupun yang ada di bumi. Mulai makhluk yang paling agung yakni para malaikat sampai makhluk yang terendah dan terkecil seperti semut dan ikan . banyak hadis yang menjunjung keutamaan orang alimyang mengajarkan ilmunya
Inti hadis diatas menjelaskan bahwa :
a. Anjuran untuk berbuat sesuatu yang banyak membawa manfaat bagi pelakunya dan orang lain.
b. Menuntut ilmu adalah lebih utama dari ibadah-ibadah yang sunah, sebab ibadah sunah manfaaatnya terbatas hanya bagi pelakunya saja, sedangkan ilmu pengetahuan manfaatnya lebih luas, dapat dirasakan oleh pelaku dan orang lain.
c. Anjuran untuk menghormati ulama dan orang yang menunut ilmu serta mendo’akan mereka.

3.      Penjelasan tentang ilmu yang bermanfaat dimaksudkan ilmu yang diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Seseorang yang mengajarkan ilmu kepada orang lain, kemudian diamalkan atau diajarkan lagi kepada orang lain, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mengamalkannya sekalipun ia telah meninggal dunia. Begitu berikutnya secara multi-level sampai hari kiamat. Pahala ilmu yang manfaat tetap hidup dan berjalan selama masih di amalkan oleh orang yang bersangkutan atau diajarkan lagi kepada orang lain, baik ilmu itu diajarkan langsung maupun melalui buku-buku karyanya yang dicetak dan disebarluaskan ke seluruh masyarakat. Al-Subkiy mengatakan bahwa, buku karya lebih bermanfaat karena lebih kuat dan tahan lama sepanjang masa. Sungguh besar pahala seseorang yang mempunyai ilmu yang diajarkan kepada orang lain, seperti pengajar Islam pertama yakni Rasulullah SAW.
Ilmu bermanfaat secara mutlak di dunia dan akhirat adalah ilmu syar'i ( ilmu agama). Ilmu ini adalah Ilmu yang seperti diungkapkan oleh Imam As-Syathibiy didalam kitab al-Muwafatqat', bahwa ilmu yang muktabar menurut syara' adalah ilmu yang mendorong pemikirannya untuk beramal dan tidak membiarkan pemiliknya mengikuti hawa nafsunya bagaimanapun ia, bahkan ia mengikat pengikutnya dengan ilmu tersebut yang membawa pemiliknya mematuhi aturannya suka atau tidak suka.
Mengenai ilmu pengetahuan yang bermanfaat ialah segala ilmu yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain dan dapat menambahkan ketakwaan mereka kepada Allah SWT. Selama ilmu itu masih dipelajari, selama itu pulalah orang yang mengajarkannya pada peringkat permulaan itu akan mendapat pahala yang akan secara terus-menerus dimasukkan kedalam catatan amalan kebaikannya.  Antara lain, seperti jika seseorang yang mengarang kitab untuk rujukan banyak orang. Selama kitabnya dapat memberikan manfaat kepada orang lain, Allah akan mengaruniakan ganjaran dan pahala yang terus-menerus kepada pengarang kitab tersebut.
 Intinya dalam hadits ini dapat disimpulkan bahwa :
Pahala akan sampai kepada orang yang sudah meninggal melalui 3 cara. Ini karena dialah yang menajdi penyebab terjadinya 3 hal tersebut sehingga seakan-akan ia masih melakukannya.
a.       Anjuran untuk melakukan kebaikan yang pahalanya dapat mengalir terus-menerus meskipun telah meninggal dunia.
b.      Keutamaan ilmu, menyebarkan dan mengajarkannya.
c.       Anjuran untuk mendidik anak-anak dengan pendidikan yang islami agar orang tua bisa mengambil manfaat dari kebaikan amal yang dilakukan anaknya seperti halnya istigghfar dan do’anya.
D.    Kontekstualisasi
Di era yang sudah modern ini perkembangan pendidikan sangatlah pesat, banyak ilmuan-ilmuan yang telah menemukan suatu rumus-rumus baru bahkan cabang ilmu baru. Namun di sisi lain masih banyak juga orang yang mengabaikan arti pentingnya pendidikan, hal ini banyak kita temui dalam masyarakat pedesaan. Mereka beranggapan bahwa pendidikan hanyalah sebagai formalitas saja, sehingga banyak dari masyrakat pedesaan hanya menempuh pendidikan sampai di jenjang sekolah menengan pertama bahkan tak jarang yang hanya menempuh pendidikan sampai jenjang sekolah dasar saja. Pemerintah sudah berusaha menerapkan wajib belajar 12 tahun, tapi hal ini kurang dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat desa, banyak dari mereka yang mengabaikanya, hal ini terjadi karna kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.
     Di samping itu banyak juga kita temui di zaman sekarang orang yang berilmu tapi tidak mau mengamalkanya ataupun memanfaatkanya. Banyak orang yang mengetahui syariat-syariat agama tapi tidak mengamalkanya. Ada  juga yang orang yang belum terlalu mendalami ilmu-ilmu agama namun berani mendakwahkan ilmu kesana kemari, hal ini sangatlah memprihatinkan karena dapat mempengaruhi banyak orang.
     Sedangkan dalam pandangan islam seorang muslim di wajibkan menuntut ilmu, dan mengamalkan ilmunya, bahkan ada sebuah hadits yang menerangkan menuntut ilmu dimulai sejak kecil hingga akhir hayatnya.  Pengamalan ilmu pengetahuan merupakan suatu keharusan, karena ilmu tanpa pengamalan tidak ada guna-nya, orang  berpengetahuan tanpa diamalkan laksana lilin yang menerangi orang lain, tetapi membakar dirinya sendiri. Begitu juga sebuah amal yang tidak di dasari dengan ilmu pengetahuan akan menyesatkan.



  1. Kesimpulan
Mencari ilmu adalah suatu kewajiban sekalipun di mana saja dan dalam keadaan apapun, tidak ada alasan seseorang meninggalkan ilmu atau tidak mencarinya. Orang yang ahli ilmu lebih utama daripada seorang ahli ibadah.. ' Alim artinya orang yang berilmu pengetahuan terutama ilmu syara' sedangkan 'abid adalah ahli ibadah saja. Keduanya diperlakukan dalam beragama orang alim harus beribadah sebagai menifestasi ilmunya yakni pengamalan ilmu. Demikian juga, 'abid harus berilmu, karena ibadah tidak dapat diterima kalau tidak di dasari ilmu.
Ilmu yang bermanfaat dimaksudkan ilmu yang diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Seseorang yang mengajarkan ilmu kepada orang lain, kemudian diamalkan atau diajarkan lagi kepada orang lain, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mengamalkannya sekalipun ia telah meninggal dunia. Begitu berikutnya secara multi-level sampai hari kiamat. Pahala ilmu yang manfaat tetap hidup dan berjalan selama masih di amalkan oleh orang yang bersangkutan atau diajarkan lagi kepada orang lain, baik ilmu itu diajarkan langsung maupun melalui buku-buku karyanya yang dicetak dan disebarluaskan ke seluruh masyarakat.


Oleh:
Azzahra Dinda Wahyudi 
Fatkhur Rohman 
Nailal Khusnah
Novia Fahris Salimi 






Berikan Komentar untuk "Urgensi Keutamaan Orang Berilmu dan Ilmu Yang Bermanfaat - Hadits Tarbawi "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel