Konsep Merdeka Belajar dan Guru Penggerak Ala Nadim Makarim

"Konsep Merdeka Belajar dan Guru Penggerak Ala Nadim Makarim”

Oleh : Naila Noor Aini

 

Sebagaimana yang kita ketahui pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang merupakan proses penggulawentahan yang terus-menerus, kapanpun dan dimanapun selalu memanusiakan manusia secara utuh. Proses penggulawentahan itu yaitu mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran, dan watak, mengubah kepribadian seseorang menjadi lebih baik. Agar menjadi seorang manusia yang siap hidup dengan segala resiko yang akan di hadapinya. Pendidikan menciptakan manusia berkualitas, menjadikan generasi mendatang yang berakhlak atau memiliki karakter kuat bangsa Indonesia, yakni generasi yang menjunjung nilai-nilai kebajikan budaya ketimuran dalam berkehidupan masyarakat.

Pendidikan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang cakap dan terampil dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia. sebuah generasi emas generasi bangsa yang mampu memanfaatkan teknologi yang ada dengan bijak, bukannya generasi yang gaptek (gagap teknologi) apalagi terbodohi oleh teknologi. Na’udzubillah..

Maka pendidikan yang baik adalah pendidikan yang di dalam prosesnya memberikan ruang gerak kebebasan dalam berkarya dan berinovasi bagi semua unsur didalamnya yaitu peserta didik maupun pendidik. Hal tersebut juga di telah disampaikan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan, Nadim Makarim, pada upacara Hari Guru Indonesia 2019 silam.

“Esensi pidato hari ini ada dua sih poin yang terpenting. Yang satu, merdeka belajar, yang kedua adalah guru penggerak. Apa itu artinya merdeka belajar? Itu artinya unit pendidikan yaitu sekolah, guru-guru dan muridnya punya kebebasan. Kebebasan untuk berinovasi, kebebasan untuk belajar dengan mandiri dan kreatif. Saya sadar bahwa saya tidak bisa hanya meminta, mengajak guru melakukan ini, saya PR di bagian Kemendikbud dan juga di dinas pendidikan untuk memberikan ruang inovasi,” kata Mendikbud Nadiem Makarim kala taklimat media di Plaza Insan Berprestasi, Kemendikbud, Jakarta, Senin (25/11/2019). Konsep Merdeka Belajar dan Guru Penggerak ala Nadim Makarim tersebut menitikberatkan pada peningkatan karakter dan pembelajaran kreatif-inovatif dengan melibatkan siswa aktif. Adanya konsep tersebut sejalan dan akan memperkuat kurikulum 2013 dalam pelaksanaannya.


Merdeka Belajar

Unit pendidikan yaitu sekolah, guru-guru dan muridnya punya kebebasan.  Begitu isi konsep yang diusung oleh mendikbud. Masa jabatan mendikbut Nadim terdapat empat hal perubahan besar antara lain: perubahan arah pelaksanaan USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional), perubahan UN (Ujian Nasional) menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter, penyederhanaan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang kini menjadi hanya selembar, dan penyesuaian penerapan sistem penerimaan peserta didik baru dengan sistem zonasi.

Dalam kurikulum pendidikan 2013 yang menjadikan poin senter pembelajaran aktif kreatif dan inovasi. Peserta didik harus keaktifan mencari sumber belajar, dan guru dituntut lebih kreatif mengemas pembelajaran. Satuan pendidikan yaitu sekolah berhak melaksanakan proses pendidikannya sendiri sesuai dengan kebutuhan yang ada. Belajar yang merdeka diartikan sebagai suasana belajar yang aktif, menyenangkan dan mengasyikkan. Sehingga tidak ada istilah jenuh atau bosan apalagi mengantuk saat belajar. Peserta didik bisa bebas memilih sumber belajar dan tanpa tekanan atau merasa tertekan. Sebagaimana istilah Ki Hajar Dewantara bahwa sekolah harus menjadi taman bagi siswa. Selain itu, satuan pendidikan juga harus mampu menjadikan peserta didik agar menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa.

Pembelajaran merdeka, dalam proses pembelajaran guru memiliki peran sebagai sumber belajar utama dan sebagai fasilitator bagi peserta didiknya. Guru sebagai fasilitator pembelajaran, maka guru harus sekreatif mungkin mengemas dan menciptakan pembelajaran yang efektif, efisien, serta mengasyikkan. Pada era milenial sekarang ini, guru harus cakap berteknologi, supaya bisa membimbing dan mengarahkan peserta didiknya dalam menggunakan gadget secara bijak.

Selanjutnya guru merdeka, guru memiliki kewenangan dan keleluasaan mengemas pembelajarannya sesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhannya. Memiliki kebebasan menilai peserta didik melalui berbagai instrumen penilaian dan juga bebas dari intimidasi atau tekanan. Guru juga berhak dan diterima dalam berserikat, berkumpul dan berorganisasi profesi dengan tman sejawatnya. Serta semua guru perlu diperhatikan kesejahteraannya, menadapatkan upah yang pantas dengan tenaga yang dibutuhkan. Seperti halnya kurangnya penyejahteraan guru honorer yang masih banyak di Indonesia.


Guru Penggerak

Guru penggerak merupakan guru yang aktif dan menjadi pelopor perubahan dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah tempatnya bertugas. Guru mempunyai semangat pemelajar, selalu berusaha meningkatkan kompetensi yang dimiliki baik melalui forum-forum ilmiah yang dilaksanakan oleh pemerintah dan organisasi profesi, maupun secara mandiri, dan aktif juga berbagi ilmu dan pengalaman kepada rekan-rekan sejawatnya.

Guru penggerak berbeda dengan yang lain. Guru yang beranjak keluar dari zona nyamannya yang melaksanakan semua tugasnya sesuai passion yang dimilikinya. Guru yang meletakkan profesinya diatas segalanya, yang mengabdikan segenap tenaga dan pikirannya demi pendidikan dan kemajuan bangsa. Dengan ikhlas mengutamakan peserta didik dan pembelajaran dari apap pun, yang mengambil tindakan tanpa disuruh.

 

Daftar Pustaka

Machali, Imam. dan Muhajir.  Pendidikan karakter: Pengalaman Implimentasi Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta: DPP Bakat, Minat dan Keterampilan, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN SunanKalijaga Yogyakarta. 2011

Mengenal Konsep Belajar Merdeka dan Guru Penggerak. 25 November, 2019. https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/mengenal-konsep-merdeka-belajar-dan-guru-penggerak.

Sudarwan Danim, Agenda Pembaharuan Sistem Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2006.

Undang-undang RI, “20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional”, 8 Juli 2003.

Berikan Komentar untuk "Konsep Merdeka Belajar dan Guru Penggerak Ala Nadim Makarim"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel