Pengertian, karakteristik, ruang lingkup TASAMUH
A.
Pengertian Tasamuh
Secara etimologi,
kata “tasāmuḥ” berasal dari bahasa Arab سمح yang artinya berlapang
dada, toleransi. Tasāmuḥ merupakan kalimat isim, dengan bentuk madly dan mudlori‟nya) سمح-يسمح artinya toleransi. Kata tasāmuḥ di dalam lisān al-Arāb dengan bentuk
derivasinya seperti samāh, samahāh, musāmahah yang identik dengan arti kemurahan
hati, pengampunan, kemudahan, dan perdamaian.
Tasāmuḥ secara etimologis
adalah mentoleransi atau menerima perkara secara ringan. Secara terminologis berarti
menoleransi atau menerima perbedaan dengan ringan hati. Menurut Tatapangarsa, toleransi
dalam bahasa arabnya “Tasāmuḥ”. Arti tasāmuḥ ialah bermurah hati dalam pergaulan.Menurut
Badawi bahwa tasāmuḥ (toleransi) adalah pendirian atau sikap yang termanifestasikan
pada kesediaan untuk menerima berbagai pandangan dan pendirian yang beranekaragam,
meskipun tidak sependapat dengannya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa tasāmuḥ (toleransi)
ini, erat kaitannya dengan masalah kebebasan atau kemerdekaan hak asasi manusia
dan tata kehidupan bermasyarakat, sehingga mengizinkan berlapang dada terhadap adanya
perbedaan pendapat dan keyakinan dari setiap individu. Orang yang bersifat tasāmuḥ
akan menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan,
kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya yang berbeda dengan pendiriannya.Tasāmuḥ adalah
sikap suka mendengar dan menghargai pendapat dan pendirian orang lain. Lawan dari
tasāmuḥ ialah ashabiyah, fanatisme atau chauvinismeTasāmuḥ merupakan kebesaran jiwa,
keluasan pikiran dan kelapangan dada, sedangkan ta‟ashub merupakan kekerdilan jiwa,
kepicikan pikiran dan kesempitan dada.
B.
Karakteristik Tasamuh
Adapun tasāmuḥ menurut
Syekh Salim bin Hilali memiliki karakteristik, yaitu sebagai berikut:
1.
Kerelaan
hati karena kemuliaan dan kedermawanan.
2.
Kelapangan
dada karena kebersihan dan ketaqwaan.
3.
Kelemah
lembutan karena kemudahan.
4.
Muka
yang ceria karena kegembiraan.
5.
Rendah
diri dihadapan kaum muslimin bukan karena kehinaan.
6.
Mudah
dalam berhubungan sosial (mu‟amalah) tanpa penipuan.
7.
Menggampangkan
dalam berdakwah kejalan Allah tanpa basa-basi.
8.
Terikat
dan tunduk kepada agama Allah SWT tanpa rasa keberatan.
C.
Ruang Lingkup Tasamuh
Menurut Forum Kerukunan Umat beragama (FKUB), ruang lingkup tasāmuḥ (toleransi) dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Mengakui hak orang lain. Maksudnya ialah suatu sikap mental yang mengakui hak setiap orang didalam menentukan sikap atau tingkah laku dan nasibnya masing-masing, tentusaja sikap atau perilaku yang dijalankan itu tidak melanggar hak orang lain.
2. Menghormati keyakinan orang lain
Keyakinan seseorang ini biasanya berdasarkan kepercayaan, yang telah tertanam dalam hati dan dikuatkan dengan landasan tertentu, baik yang berupa wahyu maupun pemikiran yang rasional, karena itu keyakinan seseorang tidak akan mudah untuk dirubah atau dipengaruhi. Atas kenyataan tersebut, perlu adanya kesadaran untuk menghormati keyakinan orang lain.
3. Agree In Disagrement
“Agree In Disagrement” (setuju dalam perbedaan) adalah prinsip yang selalu didengungkan oleh mantan Menteri Agama Prof. Dr. H. Mukti Ali dengan maksud bahwa perbedaan tidak harus ada permusuhan karena perbedaan selalu ada dimanapun, maka dengan perbedaan itu seseorang harus menyadari adanya keanekaragaman kehidupan ini.
4.
Saling
Mengerti
Ini merupakan salah satu unsur toleransi yang paling penting, sebab
dengan tidak adanya saling pengertian ini tentu tidak akan terwujud toleransi.
5.
Kesadaran
dan kejujuran
Menyangkut sikap, jiwa dan kesadaran batinseseorang yang sekaligus
juga adanya kejujuran dalambersikap, sehingga tidak terjadi pertentangan antara
sikap yang dilakukan dengan apa yang terdapat dalam batinnya.
Daftar Pustaka
M. Kasir Ibrahim, Kamus Arab Indonesia Indonesia Arab, Surabaya:
Apollo Lestari
Said Aqiel Siradj, 2013, Tasawuf Sebagai Basis Tasamuh: Dari Social
Capital Menuju Masyarakat Moderat, Al-Tahrir vol.13 No.1
Irwan Masduqi, 2011,
Berislam Secara Toleran: Teologi Kerukunan
Umat Beragam, 9Bandung: PT. Mizan Pustaka
Aris Sofyan, 2014, Pengaruh Kematangan Emosi Terhadap Sikap Tasamuh
Mahasiswa STAIN Salatiga Program Studi Pendidikan Agama Islam Semester 8 Tahun
Akademik 2013/2014. Skripsi. STAIN Salatiga
Baidi Bukhori, 2012, Toleransi Terhadap Umat Kristiani: Ditinjau
dari Fundamentalis Agama dan Kontrol Diri, Semarang: IAIN Walisongo
Ika Setiyani, Dica
Lanitaaffinoxy dan Ismunajab, 2010, Pendidikan Agama Islam, Swadaya Murni
Siti Aminah, 2015, Merajut Ukhuwah Islamiyah Dalam Keanekaragaman
Budaya dan Toleransi Antar Agama, Jurnal Cendekia Vol. 13 No. 1
Tim Penulis FKUB, 2009, Kapita Selekta Kerukunan Umat Beragama,
Semarang: Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
Berikan Komentar untuk "Pengertian, karakteristik, ruang lingkup TASAMUH"
Posting Komentar