Definisi dan langkah model pembelajaran JIGSAW (Model Tim Ahli)
JIGSAW (Model Tim Ahli)
Oleh: Fika Umiyani

- Pengertian Model Jigsaw
Model pembelajaran
kooperatis jenis Jigsaw pertama kali dikenalkan oleh Aronson, dkk. Dalam
bukunya The Jigsaw classroom (1978). Model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw merupakan satu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri atas beberapa
anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian
materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam
kelompoknya.
Model Jigsaw
menggabungkan konsep pengajaran pada teman sekelompok atau teman sebaya dalam
usaha membantu belajar sesamanya. Model Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa
tanggung jawab untuk pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.[1]
Metode ini dapat
diterapkan untuk materi-materi yang berhubungan dengan keterampilan membaca,
menulis, mendengarkan, ataupun berbicara. Menggabungkan aktivitas membaca,
menulis, mendengarkan, dan berbicara. Dalam Jigsaw guru harus memahami
kemampuan dan pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skema ini agar
materi pelajaran menjadi lebih bermakna. Guru juga memberi banyak kesempatan
pada siswa untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan
berkomunikasi.[2]
Model pembelajaran
kooperatif Jigsaw menitik-beratkan kepada kerja kelompok dalam bentuk kelompok
kecil. Model Jigsaw merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa
belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai dengan enam orang
secara heterogen. Siswa bekerjasama saling ketergantungan positif dan bertanggung
jawab secara mandiri. Dalam model pembelajaran jigsaw siswa memiliki banyak
kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan
dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Anggota kelompok bertanggung
jawab atas keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang
dipelajari dan dapat menyampaikan kepada kelompoknya.
- Langkah-langkah model
Jigsaw
1.
Guru merencanakan pembelajaran yang akan menghubungkan
beberapa konsep dalam satu rentang waktu secara bersamaan. Misalnya, pada mata
pembelajaran Qur’an Hadist di MTs, siswa akan mempelajari hukum bacaan nun mati
dan tanwin. Konsep yang akan siswa pelajari: (1) macam-macam hukum bacaan nun
mati dan tanwin, (2) cara membaca hukum bacaan nun mati dan tanwin, dan (3) penerapan
hukum bcaan nun mati dan tanwin. Tentu saja perlu menyiapkan RPP dengan
menerapkan model jigsaw.
2.
Siapkan sumber matreri pelajaran untuk masing-masing
konsep sehingga guru memiliki tiga jenis sumber tentang (1) macam-macam hukum
bacaan nun mati dan tanwin, (2) cara membaca hukum bacaan nun mati dan tanwin,
dan (3) penerapan hukum bcaan nun mati dan tanwin.
3.
Guru menyiapkan kuis sebanyak empat jenis sesuai materi
yang akan siswa pelajari.
4.
Bagilah kelas dalam empat kelompok. Guru menyampaikan
pengantar diskusi kelompok dengan menjelaskan secara sangat singkat (1) topik
yang akan dipelajari masing-masing kelompok, (2) tujuan dan indikator, (3)
bentuk tagihan tiap kelompok, (4) prosedur kegiatan, (5) sumber belajar yang
dapat siswa gunakan. Diskusi dimulai, siswa aktif mempelajari materi, guru
menjadi pemantau dan fasilitator. Masing-masing kelompok bersiap untuk
mempelajari empat konsep yang telah ditentukan. Tiap kelompok terbagi dalam
subkelompok mendalami satu konsep dan maing-masing subkelompok bisa saling
bertanya untuk memperoleh pemahaman.
Pada bagian akhir sesi ini setiap kelompok memahami satu
konsep agar dapat menyampaikan materi kepada sub kelompok lain. Setelah
memenuhi target waktu dan berdasarkan pemantauan guru siswa telah cukup
memahami materi, diskusi ditutup sementara.
5.
Setiap subkelompok mendalami materi pada sumber yang
menjadi pegangannya, supaya ilmu yang mereka pelajari dapat disampaikan kembali
kepada temen-temennya. Pada fase ini tidak ada interaksi antar subkelompok.
Kegiatan refleksi ini merupakan proses peningkatan penguasaan materi untuk
menghadapi babak diskusi tim ahli. [3]
6.
Setiap subkelompok yang ahli mengenai konsep ke-1
bergabung dengan ahli konsep ke-1 dari kelompok lain. Begitu juga dengan
subkelompok ke-2 dan ke-3 sehingga membentuk struktur kelompok ahli.
Pada langkah ini siswa kembali berdiskusi. Tiap kelompok
membahas satu sumber materi yang menjadi bidang keahliannya. Disisni terdapat
masa kritis yang perlu guru pantau pada tiap kelompok, memastikan bahwa konsep
yang siswa kembangkan sesuai dengan yang seharusnya atau tidak megandung
kekeliruan.
7.
Selesai mendalami materi melalui diskusi kelompok ahli,
siswa kembali ke kelompok awal atau kelompok belajar. Hasil dari diskusi pada
kelompok ahli dibahas kembali dalam kelompok awal. Pada tahap akhir kegiatan
belajar, setiap subkelompok menyampaikan
hasil diskusi pada kelompok ahli. Dengan cara ini seluruh siswa mengulang
telaah seluruh materi yang harus dikuasainya. Setiap anggota kelompok memiliki
catatan hasil diskusi pada tahap satu, tahap dua diskusi tim ahli, dan kembali
ke kelompok semula.
8.
Guru mengukur hasil belajar siswa dengan tes atau kuis.
Guru dapat menilai tingkat ketuntasan belajar dengan cara membandingkan hasil
yang siswa capai dengan target yang ditetapkan dalam RPP.
- Daftar Pustaka
Shoimin, Aris. 68
Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media. 2014.
Huda, Miftahul. Model-Model
Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2013.
Murtono. Model-Model
Pembelajaran Inovativ. Jawa Timur: Wade Group. 2017.
[1] Murtono,
Model-Model Pembelajaran Inovativ, (Jawa Timur: Wade Group, 2017), 54.
[2] Miftahul
Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta, Pustaka
Pelajar, 2013), 204.
[3] Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 91-92.
Berikan Komentar untuk "Definisi dan langkah model pembelajaran JIGSAW (Model Tim Ahli)"
Posting Komentar