METODE PEMBELAJARAN DEBATE - Definisi dan langkah
METODE PEMBELAJARAN DEBATE
Oleh: Asmaul Husnah

A.
Pengertian Metode Pembelajaran Debate
Didalam era
sekarang ini, debat bisa menjadi sangat penting. Debat memberikan kontribusi
yang besar bagi kehidupan demokrasi tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Di dunia
pendidikan, debat bisa menjadi metode berharga untuk meningkatkan pemikiran dan
perenungan terutama jika anak diharapkan mempu mengemukakan pendapat yang pada
dasarnya bertentangan pada diri mereka sendiri.[1]
Debat adalah
kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan
maupun kelomok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.
Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti
parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal
ini, debat dilakukan menurut aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat
dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan. Selain itu debat juga sering
disebut sebagai suatu pertukaran pikiran yang dilakukan oleh orang-orang yang
mempunyai pandangan yang berbeda atau berlawanan. Dalam model pembelajaran
debat ini ada suatu peraturan atau suatu keharusan bagi masing-masing kelompok
untuk menyampaikan alasannya mengapa kelompoknya setuju atau tidak setuju
dengan suatu permasalahan. Dengan kata lain tidak dibenarkan suatu kelompok
untuk mengatakan setuju, tetapi tidak memiliki argumentasi atau alasan mengapa
mereka setuju begitu juga sebaliknya.[2]
B.
Tujuan Metode Pembelajaran Debat
Secara sederhana
debat bertujuan untuk mempengaruhi sikap dean pendapat orang lain agar mereka
mau percaya dan akhirnya melaksanakan, bertindak, mengikuti atau setidaknya
mempunyai kecenderungan sesuai apa yang diinginkan dan dikehendaki oleh
pembicara atau penulis dan melihat jenis komunikasinya lisan atau tulisan.[3]
C.
Aspek-aspek Metode Pembelajaran Debat
1.
Tema merupakan masalah atau persoalan yang akan dibahas
dan dikembangkan dalam debat. Tema menjadi pokok pembicaraan dan hampir selalu
melekat dan menjiwai seluruh proses debat.
2.
Moderator adalah orang yang memimpin jalannya debat.
Sebagai pemimpin, moderator bertindak memandu, menengahi, semacam mewasiti
pembicaraan dalam debat.
3.
Peserta adalah orang yang mengambil peran dan terlibat
dalam menyumbangkan gagasan ketika berlangsungnya debat. Peserta debat bisa
terdiri dari perseorang maupun kelompok. Peserta di bagi dalam dua kelompok
atau pihak yaitu pihak pendukung dan pihak penyangkal dan harus mengajukan
pendapat atau sanggahan negatif maupun positif terhadap kandungan tema yang
sudah disuguhkan dalam debat.
4.
Pendengar dapat dihadiri oleh para pendengar dari
berbagai kalangan. Para pendengar tidak hanya mendengarkan saja akan tetapi
dituntut untuk memperhatikan jalannya perdebatan secara aktif, karena pada
akhir debat para pendengar di minta untuk menyampaikan pendapat opini atau
pemberian suara terhadap hasil debat.
5.
Waktu pihak penyelenggara harus merancang alokasi waktu
debat sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan, para peserta diberi kesempatan
secukupnya untuk memaparkan pendapat mereka secara jelas.
D.
Langkah-langkah Metode Pembelajaran Debat
Dalam menggunakan
metode pembelajaran debate harus mengetahui langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Guru membagi dua kelompok peserta debat yang satu pro dan
yang lainnya kontra.
2.
Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan
didebatkan oleh kedua kelompok diatas.
3.
Guru menunjuk salah satu qnggota kelompok pro untuk
berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian
seterusnya sampai sebagian besar peserta didik bisa mengemukakan pendapatnya.
Sementara peserta didik menyampaikan gagasannya, guru menulis ide-ide dari
setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan.
4.
Guru menambahkan konsep atau ide yang belum terungkap.
5.
Dari data-data yang diungkapakan tersebut, guru mengajak
peserta didik membuat kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topik yang
ingin dicapai.
6.
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan sesuai
dengan materi yang dibahas.[4]
E.
Kelebihan Metode Pembelajaran Debat
1.
Memacu siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran.
2.
Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara
baik.
3.
Melatih siswa untuk mengungkapkan pendapat disertai
alasannya.
4.
Mengajarkan siswa cara menghargai pendapat orang lain.
5.
Dapat melatih siswa hidup harmoni dengan orang yang
berseberangan dengannya.
F.
Kekurangan Metode Pembelajaran Debat
1.
Tidak bisa digunakan untuk semua mata pelajaran (mata
pelajaran tertentu saja).
2.
Pembelajaran kurang menarik (cukup monoton) karena hanya
adu pendapat.
3.
Membutuhkan waktu yang cukup lama, karena siswa harus
memahami materi terlebih dahulu sebelum melakukan debat.
4.
Siswa menjadi takut dan tertekan karena harus bisa
berkomunikasi secara langsung untuk mengungkapkan pendapatnya.
5.
Ketika menyampaikan pendapat saling berebut.
6.
Saling adu argumen yang tak kunjung selesai bila guru
tidak menengahi.
7.
Siswa yang pandai berargumen akan selalu aktif tapi yang
kurang pandai berargumen hanya diam dan pasif.[5]
G.
Daftar Pustaka
Fatmawati, Desain Laboratorium Skala Mini untuk
Pembelajaran Sains, Yogyakarta: Deepublish, 2015.
Istarani, Model Pembelajaran Inovatif, Medan:
Media Persada, 2011.
Silberman, Melvin, Active Learning 101 Cara Belajar
Siswa Aktif, Bandung: Nusa Media,
2006.
Subari, Andi, Seni Negoisas, Jakarta: Efhar, 2002.
[1]
Melvin, Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif,
(Bandung: Nusa Media, 2006), 141.
[2]
Fatmawati, Desain Laboratorium Skala Mini untuk Pembelajaran Sains,
(Yogyakarta: Deepublish, 2015), 21.
[3]
Andi, Subari, Seni Negoisas, (Jakarta: Efhar, 2002), 22.
[4]
Istarani, Model Pembelajaran Inovatif, (Medan: Media Persada, 2011),
84.
[5] Istarani, Model Pembelajaran Inovatif, (Medan: Media Persada, 2011), 85.
Berikan Komentar untuk "METODE PEMBELAJARAN DEBATE - Definisi dan langkah"
Posting Komentar