MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) - Definisi dan langkah
TEAMS
GAMES TOURNAMENT (TGT)
Oleh : Siti Laili Khilmawati

A.
Pengertian Team Games Tournament (TGT)
Pembelajaran kooperatif model TGT
adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah
diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan
status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur
permainan dan reinforcement.
Dalam TGT siswa dibentuk dalam
kelompok-kelompok kecil yang terdiri tiga sampai lima siswa yang heterogen,
baik dalam prestasi akademik, jenis kelamin, ras, maupun etnis. Dalam TGT
digunakan turnamen akademik, di mana siswa berkompetensi sebagai wakil dari
timnya melawan anggota tim yang lain yang mencapai hasil atau prestasi serupa
pada waktu yang lalu. Komponen-komponen dalam TGT adalah penyajian materi, tim,
game, turnamen, dan penghargaan kelompok.
Aktivitas belajar dengan permainan
yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat
belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama,
persaingan sehat, dan keterlibatan belajar.[1]
Metode Team Games Tournament (TGT) adalah metode yang menggunakan
turnamen akademik dan menggunakan sistem kuis-kuis dan sistem skor kemajuan
individu, dimana para siswa berlomba sebagai perwakilan tim mereka dengan
anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti
mereka. Jadi, metode Team Games
Tournament (TGT) menurut Huda dan Slavin pada intinya adalah metode
yang menekankan pada evaluasi individual siswa serta membuka ruang kompetisi
siswa berupa turnamen-turnamen akademik yang pada akhirnya untuk meningkatkan
hasil pemahaman pembelajaran mereka[2]
B.
Langkah-Langkah Metode Team Games
Tournament (TGT)
Komponen langkah-langkah
metode Team Games Tournament (TGT)
ada lima yaitu:
1. Presentasi kelas
Presentasi kelas digunakan oleh
guru untuk memperkenalkan materi pelajaran dengan pengajaran langsung seperti
yang dilakukan atau diskusi yang dipimpin oleh seorang guru atau sebuah
presentasi dengan menggunakan alat bantu media pembelajaran audio visual .
Fokus pada presentasi kelas berbeda dengan pada presentasi pengajaran biasa,
karena hanya menyangkut pokok-pokok materi dan tekhnis pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Dengan demikian siswa harus memperhatikan secara cermat bagaimana
tentang presentasi yang berlangsung, karena dengan mereka memperhatikan dengan
cermat akan sangat membantu mereka dalam mengerjakan soal-soal dan akan
menentukan skor tim mereka.
2. Team
(Kelompok)
Kelompok atau team disini
biasanya terdiri dari empat atau lima siswa secara heterogen dilihat dari
prestasi akademik. Fungsi pengelompokan ini adalah untuk lebih mendalami materi
secara bersama-sama dengan teman sekelompoknya dan lebih khusus untuk
mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal saat
pelaksanaan game.
3. Game (Permainan)
Permainan atau Game terdiri atas
pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan atau sesuai yang dirancang untuk
menguji pemahaman siswa tentang materi yang diperolehnya dari presentasi di
kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut
dilakukan oleh tiga sampai lima orang siswa berkemampuan setara, yang
masing-masing mewakili tim yang berbeda.
4. Tournament (Turnamen)
Turnamen adalah sebuah struktur
dimana permainan berlangsung, biasanya berlangsung pada akhir unit , setelah
guru memberikan presentasi dikelas dan setiap tim telah melaksanakan kerja
kelompok terhadap lembar kegiatan siswa. Pada turnamen, tiga sampai lima siswa
yang setara kemampuannya mewakili tim yang berbeda saling bersaing dalam
turnamen. Ilustrasi hubungan-hubungan kelompok dengan jumlah anggota empat
orang yang anggotanya heterogen dan meja turnamen dengan anggota yang homogen.[3]
C.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Team Games Tournament (TGT)
Adapun kelebihan dan kelemahan
metode Team Games Tournament (TGT),
yaitu:
1. Kelebihan Metode Team Games Tournament (TGT) :
·
Melalui
interaksi dengan anggota kelompok, semua memiliki kesempatan untuk belajar
mengemukakan pendapatnya atau memperoleh pengetahuan serta pemahaman atau hasil
diskusi dengan anggota kelompoknya.
·
Pengelompokan
siswa yang dilakukan secara beragam atau heterogen dalam hal tingkat kemampuan,
diharapkan dapat memebentuk rasa hormat dan saling menghargai diantara siswa.
·
Dengan
belajar bekerja sama siswa mendapat keterampilan bekerja sama yang tidak
dimiliki pada pembelajaran lain.
·
Dengan
diadakannya pertandingan atau turnamen diharapkan dapat membangkitkan motivasi
siswa untuk berusaha lebih baik lagi bagi diri maupun kelompoknya.
·
Dengan
turnamen dapat membentuk siswa mempunyai kebiasaan bersaing sportif dan
selanjutnya menumbuhkan keberanian dalam berkompetisi, akibatnya siswa dalam
posisi unggul.
·
Kegiatan
berpusat pada siswa atau student center sehingga dapat menumbuhkan
keaktifan siswa.
2. Kelemahan Metode Team Games Tournament (TGT) :
Kelemahan
dalam pelaksanaan Metode Team Games
Tournament (TGT) dalam hal waktu, sebanarnya bisa diatasi apabila
seorang guru sudah merencanakan bahan ajar jauh-jauh hari sebelum mengajar
kepada siswa.
·
Penggunaan
waktu yang relatif lama dan biaya yang besar.
·
Jika
kemampuan guru sebagai motivator dan fasilitator kurang memadai ataua sarana
tidak cukup tersedia maka pembelajaran metode Team Games
Tournament (TGT) sulit untuk dilaksanakan.
·
Apabila
sportifitas siswa kurang, maka keterampilan berkompetisi siswa yang terbentuk
bukanlah yang diharapkan.
Daftar Pustaka
Aris
shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran
Inovatif dalam Kurikil 2013. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media).
Robert
E.Slavin. 2005. Cooperative Learning
Teori, Riset dan Praktik. (Bandung: Nusa Media).
[1] Aris shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikil
2013, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media), 2014, 203-2014
[2] Robert E.Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan
Praktik, (Bandung: Nusa Media), 2005, 165-168.
[3] Robert
E.Slavin, Cooperative Learning
Teori, Riset dan Praktik, (Bandung: Nusa Media), 2005, 166-168
Berikan Komentar untuk "MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) - Definisi dan langkah"
Posting Komentar