Model Pembelajaran DLPS (Double Loop Problem Solving) - Definisi dan langkah
Model Pembelajaran DLPS (Double Loop Problem Solving)
Disusun oleh: Siti Robbiyatul Adawiyah

A. Pengertian DLPS (Double Loop Problem
Solving)
Model
pembelajaran DLPS (Double Loop Problem Solving) merupakan salah satu
model pembelajaran yang dapat meningkatkan proses analisis berfikir peserta
didik. DLPS (Double Loop Problem Solving) adalah variasi dari
pembelajaran dengan pemecahan masalah yang menekankan pada pencarian kausal
(penyebab) utama dari timbulnya masalah. Jadi, dengan diterapkannya
model pembelajaran DLPS (Double Loop Problem Solving) peserta didik
mampu memiliki keterampilan untuk mengelola pemikirannya sehingga dapat
melakukan proses pemecahan masalah dan mengambil keputusan.
DLPS
(Double Loop Problem Solving) merupakan perkembangan lebih lanjut dari
teori Double Loop Learnimg yang dikenalkan pertama kali oleh Argyris
pada tahun 1976. Model ini terfokus pada pemecahan masalah yang kompleks dan
tak terstruktur untuk kemudian dijadikan semacam perangkat problem solving yang
efektif. Peserta didik perlu adanya dorongan dengan
menggunakan stimulus dalam penerapan model pembelajaran DLPS untuk
bekerja pada dua loop pemecahan yang berbeda namun saling terkait. Kedua loop yang
dimaksud adalah:
1. Loop solusi 1 yang ditunjukkan untuk mendeteksi
penyebab masalah yang paling langsung dan kemudian merancang dan menerapkan
solusi sementara
2. Loop solusi 2 berusaha untuk menemukan penyebab
yang arasnya lebih tinggi kemudian merancang dan mengimplementasikan solusi
dari akar masalah.
B. Langkah-langkah
model pembelajaran DLPS (Double Loop Problem Solving)
Langkah-langkah pembelajaran DLPS (Double
Loop Problem Solving) sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah, tidak hanya
gejalanya. Pada tahap ini deteksi yang dilakukan mencakup segala sesuatu yang
menjadi faktor dari masalah yang sedang dialaminya.
2. Mendeteksi penyebab langsung, dan secara
cepat menerapkan solusi sementara. Penyebab langsung ini lebih jelas, oleh
karena itu mudah dideteksi dan dapat dicari solusinya untuk diterapkan secara
cepat
3. Mengevaluasi keberhasilan dari solusi
sementara. Pada tahap ini dilakukan
evaluasi seberapa besar keefektifan dan tingkat keberhasilan dari solusi
sementara yang telah diterapkan.
4. Memutuskan apakah analisis akar masalah
diperlukan atau tidak. Pada tahap ini diputuskan untuk melakukan analisis akar
masalah atau cukup sampai tahp ini, dengan mempertimbangkan hasil evaluasi yang
dilakukan sebelumnya.
5. Jika dibutuhkan, dilakukan deteksi terhadap
penyebab masalah yang levelnya lebih tinggi. Penyebab yang dicari levelnya
lebih tinggi dari penyebab yang telah ditemukan sebelumnya.
6. Merancang solusi akar masalah. Solusi yang
dirancang tentunya bukan solusi sementara lagi, akan tetapi solusi yang dapat
menyelesaikan masalah hingga tuntas.
[1] Shoimin, Model-model
Pembelajaran Berwawasan Lingkungan Hidup, (Yogyakarta: Arruz Media, 2014),
68
[2] Huda, Model-model
Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), 301
[3] Huda, Model-model
Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), 302
[4] Huda, Model-model
Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), 301
Berikan Komentar untuk " Model Pembelajaran DLPS (Double Loop Problem Solving) - Definisi dan langkah"
Posting Komentar