MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH (MENCARI PASANGAN) - Definisi dan langkah

MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH (MENCARI PASANGAN)

Oleh: Niswatin Nada 

 

 

A.    Pengertian Model Pembelajaran Make A Match

            Model pembelajaran Make A Match artinya model pembelajaran mencari pasangan. Setiap siswa mendapat sebuah kartu (bisa soal atau jawaban), lalu secepatnya mencari pasangan yang sesuai dengan kartu yang ia pegang. Suasana pembelajaran dalam model pembelajaran Make A Match akan riuh, tetapi sangat asik dan menyenangkan.[1] Didalam referensi lain menyebutkan bahwa model pembelajaran make a match merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh Loma Curran. Salah satu teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia (Isjoni, 2010: 78). Karakteristik model pembelajaran make a match  adalah memiliki hubungan yang erat dengan karakteristik siswa yang gemar bermain. Pelaksanaan model make a match harus didukung dengan keaktifan siswa untuk bergerak mencari pasangan dnegan kartu yang sesuai dengan jawaban atau pertanyaan dalam kartu tersebut. Siswa yang pembelajarannya dengan model make a match aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat mempunyai pengalaman belajar yang bermakna.[2]

 

B.     Langkah-langkah Model Pembelajaran Make A Match

            Langkah-langkah Model Pembelajaran Make A Match adalah sebagai berikut:

1.      Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.

2.      Setiap siswa mendapat satu buah kartu.

3.      Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.

4.      Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban).

5.      Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

6.      Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya. Demikian seterusnya.

7.      Kesimpulan/penutup.[3]

 

C.    Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Make A Match

            Model atau pun metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dibawah ini akan dijelaskan beberapa kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe make a match:

1.      Membuat siswa tidak jenuh dalam menerima pelajaran;

2.      Memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran;

3.      Mengajak siswa belajar sambil bermain dengan kartu atau mencocokan pasangan;

4.      Membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran;

5.      Efektif dan efisien.8

            Model ini juga memiliki keunggulan yaitu saat siswa mencari pasangan, siswa juga belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini juga bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.9 Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe make a match:

1.      Membutuhkan waktu yang lebih lama

2.      Kelas menjadi ramai

3.      Siswa sulit untuk bisa dikondisikan

4.      Guru sulit untuk mempersiapkan kartu-kartu yang baik dan bagus sesuai dengan materi

5.      Ada beberapa siswa yang kurang paham terhadap pelajaran karena siswa menganggap sekadar bermain.10

 

D.    Daftar Pustaka

Khosim, Noer. 2018. Belajar & Pembelajaran yang Menggembirakan. Suryamedia Publishing.

Aris Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ.

Shoimin, Aris. 2014.  68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ.

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo.



 [1]Noer Al Khosim, Belajar & Pembelajaran yang Menggembirakan, (Suryamedia Publishing, 2018), 10.

[2]Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2014), 98.

[3]Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2014), 98-99.

8AnitaLie, Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas,

(Jakarta: PT. Grasindo, 2002), 55.

9AnitaLie, Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas,

(Jakarta: PT. Grasindo, 2002), 55.

10AnitaLie, Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas,

(Jakarta: PT. Grasindo, 2002), 56.


Berikan Komentar untuk "MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH (MENCARI PASANGAN) - Definisi dan langkah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel